Berusia 15 Tahun, Seorang Remaja Ham*l* Ibu Temannya, Fakta di Baliknya Bikin Geram!


TRIBUNWOW.COM - Seorang wanita di Melbourne, Australia, dipenjara setelah terbukti melakukan seks dengan anak laki-laki di bawah umur.
Bahkan kemudian melahirkan putra dari anak laki-laki tersebut.
Dilansir dari The Age, bocah itu adalah sahabat karib putrinya.
Seorang hakim Pengadilan Negeri mengatakan wanita tersebut menjebak teman putrinya yang datang bertamu pertama kali ke rumahnya di Melbourne pada 2014.
Ia memberi remaja yang saat itu berusia 14 tahun, alkohol dan ganja.
Dia kemudian berhubungan seks dengannya setidaknya tiga kali.
Wanita itu juga mengirimi bocah tersebut foto porno dirinya sendiri.
Anak tersebut melaporkan berhubungan seks dengan ibu temannya itu ke sekolah tak lama setelah kejadian.
Pihak sekolah memanggil polisi.
Namun pada polisi yang menyelidiki kasus pelecehan terhadap anak bawah umur, wanita itu membantah telah berhubungan seks dengan remaja tersebut.
Hanya saja kebohongannya tidak bertahan lama.
Akibat hubungan tersebut, wanita itu hamil.
Si bocah menjadi seorang ayah saat berusia 15 tahun.
Tes DNA yang dilakukan pada anaknya tahun ini membuktikan bahwa remaja tersebut adalah ayah si bayi.
Wanita itu kemudian mengaku bersalah telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak secara berulang kali.
Sementara itu, menurut pengadilan remaja itu sangat trauma dengan apa yang sudah dia alami.
Masa kecilnya hancur.
Hal itu juga berdampak besar pada keluarga anak laki-laki tersebut.
Demikian juga pasangan si pelaku dan anak-anaknya.
"Anda mengeksploitasi seorang anak secara seksual... yang saat itu berusia 14 tahun. Pelanggaran anda dimotifasi oleh keegoisan anda akan kepuasan seksual," kata hakim pada pelaku yang tidak disebutkan namanya.
Nama korban juga tidak diidentifikasi.
Rabu, wanita berusia 36 tahun ini dijatuhi hukuman penjara selama empat tahun, menjalani dua tahun hukuman sebelum dia berhak untuk bebas bersyarat.
Seorang psikolog mengatakan kondisi emosional pelaku tidak menunjukkan kedewasaan.
Ia memiliki sedikit wawasan tentang apa yang telah dilakukannya.
Dia juga memiliki masalah penyalahgunaan zat dan depresi.
Hakim mengakui penjara akan membuatnya lebih berat karena wanita itu akan jauh dari anak-anaknya.
Tidak jelas siapa yang akan merawat bayi laki-laki yang kini berusia dua tahun itu.
Menrut hakim, wanita tersebut tidak diizinkan merawat balita di penjara.
Sebelumnya orang tua si remaja yang merawat bayi itu.
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan juga akan dilibatkan dalam mengawasi perawatan. (*)
close